Rabu, 20 Mei 2015

Tugas Online 3 Rekam Medis ( Lely Ferawaty Pasaribu )

Kelompok 8

1. Indah Lestari  ( 2014-31-069)
2. Lely Ferawaty Pasaribu  ( 2014-31-259)
3. Dwie Utami  ( 2014-31-)

Sistem Pengendalian Rekam Medis (Retrieval)

Retrieval adalah pengendalian Rekam Medis baik dalam pendistribusian Rekam Medis 

dari rak penyimpanan maupun pengembalian Rekam Medis ke rak penyimpanan. Berkas 

Rekam Medis yang keluar dari tempat penyimpanan kemungkinannya didistribusikan antara 

lain :

a. Poliklinik jika pasien yang bersangkutan ingin berobat.

b. Ruang perawatan jika pasien yang bersangkutan dirawat. 

Jika sebelumnya berobat, Rekam Medis tersebut langsung didstribusikan ke ruang 

perawatan yang dituju. Sedangkan jika langsung dirawat tanpa melalui poliklinik, Rekam 

Medis pasien tersebut langsung didistribusikan dari Rak penyimpanan ke ruang perawatan.

Dipinjam untuk keperluan : 

1. Pembuatan resume

2. Jawaban konsultasi 

3. Pembuatan surat keterangan 

4. Rset lain-lain

Permintaan-permintaan rutin terhadap rekam medis yang datang dari poliklinik, dari dokter 

yang melakukan riset harus diajukan ke bagian rekam medis, setiap hari pada jam yang telah 

ditentukan. Poliklinik yang meminta rekam medis untuk melayani pasien perjanjian yang datang 

pada hari tertentu petugas membuat (mengisi)”Kartu Permintaan”. Petugas harus menulis dengan 

benar dan jelas nama pasien dan nomor rekam medisnya. Untuk permintaan-permintaan langsung 

dari dokter, dari bagian administrasi, surat permintaan dapat diisi langsung oleh petugas

bagian rekam medis sendiri.

Permintaan-permintaan rekam medis yang tidak rutin, seperti untuk pertolongan gawat 

darurat harus dipenuhi segera mungkin. Permintaan lewat telepon dapat juga dilayani dari petugas 

bagian rekam medis harus mengisi surat permintaan. Petugas dari bagian lain yang meminta, 

harus datang sendiri untuk mengambil rekam medis yang diminta ke bagian rekam medis. Surat 

permintaan biasanya berbentuk satu formulir yang berisi nama pasien dan nomor rekam 

medisnya, nama poloklinik atau nama orang yang meminta, tanggal rekam medis itu diperlukan.

Pengendalian Rekam Medis (Retrieval) yang disimpan.

Dokumen rekam medis yang telah disimpan selalu akan digunakan kembali untuk keperluan 

pelayanan, penelitian, audit dll. Agar dokumen rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan tersebut 

dapat dikendalikan sehingga mudah diketahui keberadaan dan penggunaannya. Semua dokumen rekam 

medis yang dipinjam harus dicatat dalam buku peminjaman dokumen rekam medis. Dengan demikian bisa 

dilihat tingkat penggunaan dokumen rekam medis secara umum, tujuan penggunaan dll. Juga dapat 

digunakan untuk mengukur aktifitas filing atau sebagai perencanaan tenaga dan sarana penyimpanan.

Aturan pengambilan kembali dokumen rekam medis :

a). Penyimpanan dan pengambilan dokumen rekam medis harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.

b). Peminjam harus datang sendiri ke unit rekam medis untuk mengisi buku peminjaman serta 

membubuhkan paraf /tanda tangan.

c). Hanya petugas rekam medis yang boleh mengambil dokumen rekam medis dalam penyimpanan.

d). Adanya petunjuk keluar (Tracer) yang diletakan sebagai pengganti pada tempat dimana dok. RM 

diambil /dikeluarkan

Penyusutan

Merupakan suatu proses pemindahan dokumen rekam medis dari aktif ke in-aktif, 

dimana dokumen rekam medis nantinya disortir satu-satu untuk mengetahui sejauh mana 

dokumen rekam medis tersebut tersebut mempunyai nulai guna dan tidak mempunyai nilai 

guna. Penyusutan juga bisa dilakukan pada dokumen rekam medis yang sudah rusak atau 

tidak dapat dibaca.

Pemusnahan

Menurut Depkes RI (1997) pemusnahan dokumen rekam medis merupakan suatu 

proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan 

nilai gunanya

1. Dasar Hukum

a. Peraturan pemerintah RI No. 34 tahun 1979 tentang penyusutan arsip

b. Peraturan pemerintah RI No. 87 tahun 1999 tentang tata cara penyerahan dan 

pemusnahan dokumen perusahaan.

c. Surat edaran Dirjen Yanmed th. 1995 No. HK. 00.06.1.5.01160 tentang 

petunjuk teknis pengadaan formulir rekam medis dasar dan pemusnahan arsip 

rekam medis di rumah sakit. 

2. Arsip Rekam Medis: Berkas yang berisikan catatan-catatan tentang identitas 

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain.

3. Arsip Rekam Medis in-aktif : berkas yang telah disimpan 5 tahun setelah tanggal 

terakhir pasien dilayani atau 5 tahun setelah pasien meninggal dunia.

4. Tim Rekam Medis adalah tim yang dibentuk oleh Kep.Dir.RS

Arsip yang bersifat khusus adalah Penyakit Orthopedi, prothese, jiwa, 

ketergantungan obat dan kusta.

PERMENKES No. 269/Menkes/Per/III/2008: tentang rekam medis

a. Pasal 8 ayat 1 :

Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-

kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat 

atau dipulangkan.

b. Pasal 8 ayat 2

Setelah batas waktu 5 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilampaui, 

rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan 

medic.
Kelompok 8

1. Indah Lestari  ( 2014-31-069)
2. Lely Ferawaty Pasaribu  ( 2014-31-259)
3. Dwie Utami  ( 2014-31-)

Sistem Pengendalian Rekam Medis (Retrieval)

Retrieval adalah pengendalian Rekam Medis baik dalam pendistribusian Rekam Medis 

dari rak penyimpanan maupun pengembalian Rekam Medis ke rak penyimpanan. Berkas 

Rekam Medis yang keluar dari tempat penyimpanan kemungkinannya didistribusikan antara 

lain :

a. Poliklinik jika pasien yang bersangkutan ingin berobat.

b. Ruang perawatan jika pasien yang bersangkutan dirawat. 

Jika sebelumnya berobat, Rekam Medis tersebut langsung didstribusikan ke ruang 

perawatan yang dituju. Sedangkan jika langsung dirawat tanpa melalui poliklinik, Rekam 

Medis pasien tersebut langsung didistribusikan dari Rak penyimpanan ke ruang perawatan.

Dipinjam untuk keperluan : 

1. Pembuatan resume

2. Jawaban konsultasi 

3. Pembuatan surat keterangan 

4. Rset lain-lain

Permintaan-permintaan rutin terhadap rekam medis yang datang dari poliklinik, dari dokter 

yang melakukan riset harus diajukan ke bagian rekam medis, setiap hari pada jam yang telah 

ditentukan. Poliklinik yang meminta rekam medis untuk melayani pasien perjanjian yang datang 

pada hari tertentu petugas membuat (mengisi)”Kartu Permintaan”. Petugas harus menulis dengan 

benar dan jelas nama pasien dan nomor rekam medisnya. Untuk permintaan-permintaan langsung 

dari dokter, dari bagian administrasi, surat permintaan dapat diisi langsung oleh petugas

bagian rekam medis sendiri.

Permintaan-permintaan rekam medis yang tidak rutin, seperti untuk pertolongan gawat 

darurat harus dipenuhi segera mungkin. Permintaan lewat telepon dapat juga dilayani dari petugas 

bagian rekam medis harus mengisi surat permintaan. Petugas dari bagian lain yang meminta, 

harus datang sendiri untuk mengambil rekam medis yang diminta ke bagian rekam medis. Surat 

permintaan biasanya berbentuk satu formulir yang berisi nama pasien dan nomor rekam 

medisnya, nama poloklinik atau nama orang yang meminta, tanggal rekam medis itu diperlukan.

Pengendalian Rekam Medis (Retrieval) yang disimpan.

Dokumen rekam medis yang telah disimpan selalu akan digunakan kembali untuk keperluan 

pelayanan, penelitian, audit dll. Agar dokumen rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan tersebut 

dapat dikendalikan sehingga mudah diketahui keberadaan dan penggunaannya. Semua dokumen rekam 

medis yang dipinjam harus dicatat dalam buku peminjaman dokumen rekam medis. Dengan demikian bisa 

dilihat tingkat penggunaan dokumen rekam medis secara umum, tujuan penggunaan dll. Juga dapat 

digunakan untuk mengukur aktifitas filing atau sebagai perencanaan tenaga dan sarana penyimpanan.

Aturan pengambilan kembali dokumen rekam medis :

a). Penyimpanan dan pengambilan dokumen rekam medis harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.

b). Peminjam harus datang sendiri ke unit rekam medis untuk mengisi buku peminjaman serta 

membubuhkan paraf /tanda tangan.

c). Hanya petugas rekam medis yang boleh mengambil dokumen rekam medis dalam penyimpanan.

d). Adanya petunjuk keluar (Tracer) yang diletakan sebagai pengganti pada tempat dimana dok. RM 

diambil /dikeluarkan

Penyusutan

Merupakan suatu proses pemindahan dokumen rekam medis dari aktif ke in-aktif, 

dimana dokumen rekam medis nantinya disortir satu-satu untuk mengetahui sejauh mana 

dokumen rekam medis tersebut tersebut mempunyai nulai guna dan tidak mempunyai nilai 

guna. Penyusutan juga bisa dilakukan pada dokumen rekam medis yang sudah rusak atau 

tidak dapat dibaca.

Pemusnahan

Menurut Depkes RI (1997) pemusnahan dokumen rekam medis merupakan suatu 

proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan 

nilai gunanya

1. Dasar Hukum

a. Peraturan pemerintah RI No. 34 tahun 1979 tentang penyusutan arsip

b. Peraturan pemerintah RI No. 87 tahun 1999 tentang tata cara penyerahan dan 

pemusnahan dokumen perusahaan.

c. Surat edaran Dirjen Yanmed th. 1995 No. HK. 00.06.1.5.01160 tentang 

petunjuk teknis pengadaan formulir rekam medis dasar dan pemusnahan arsip 

rekam medis di rumah sakit. 

2. Arsip Rekam Medis: Berkas yang berisikan catatan-catatan tentang identitas 

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain.

3. Arsip Rekam Medis in-aktif : berkas yang telah disimpan 5 tahun setelah tanggal 

terakhir pasien dilayani atau 5 tahun setelah pasien meninggal dunia.

4. Tim Rekam Medis adalah tim yang dibentuk oleh Kep.Dir.RS

Arsip yang bersifat khusus adalah Penyakit Orthopedi, prothese, jiwa, 

ketergantungan obat dan kusta.

PERMENKES No. 269/Menkes/Per/III/2008: tentang rekam medis

a. Pasal 8 ayat 1 :

Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-

kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat 

atau dipulangkan.

b. Pasal 8 ayat 2

Setelah batas waktu 5 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilampaui, 

rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan 

medic.